SUARA INDONESIA SURABAYA

Tasyakuran Warga Baru, PSHT Ledokombo Dido'akan Ulama'

Magang - 04 September 2022 | 06:09 - Dibaca 2.75k kali
Komunitas Tasyakuran Warga Baru, PSHT Ledokombo Dido'akan Ulama'
KH. Khasin Muthar Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Suren Ledokombo, Kabupaten Jember saat bersholawat dan berdoa bersama warga PSHT Ledokombo ( Foto: Syakur/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Ratusan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Ledokombo, Cabang Jember, Pusat Madiun dido'akan oleh tokoh dan ulama'.

Seperti KH.Saiful Barri, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2 dan KH. Khasin Muthar Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Suren Ledokombo.

Mereka berdo'a, agar PSHT bisa menjadi organisasi yang bisa menebar bermanfaat dan bisa menjadi contoh di masyarakat.

Acara itu, dikemas dalam tasyakuran dan sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dipusatkan di Kantor Desa Sumberlesung.

Acara semakin semarak, saat dihibur group hadroh dari para anggota pendekar PSHT sendiri, dengan melantunkan pujian dah sholawat.

"Acara ini memang sengaja kami gelar. Tujuannya, sebagai wujud rasa syukur kami, anggota SH bertambah," ungkap Syamsul Arifin Ketua Ranting PSHT Ledokombo menjelaskan, Sabtu (03/08/2022).

Syamsul juga menegaskan, selain mengundang tokoh ulama', pihak ranting juga mengundang pihak Muspika Ledokombo.

"Kapolsek, Koramil dan Camat kita undang untuk bersholawat bersama. Alhamdulillah, juga dihadiri banyak undangan lain seperti perguruan lain yang ekses di Kecamatan Ledokombo," sebutnya.

Pihaknya berharap, anggota PSHT Ledokombo bisa mengamalkan ajaran, yang selama ini dipegang kuat.

"Bagaimana bisa memanfaatkan sisa hidup kita bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain. Juga bisa mengamalkan ajaran yang dilakukan oleh pendahulu kita, yaitu Memayu Hayuning Bawono," sebutnya.

Syamsul mengajak, semua pihak untuk bisa bersama bersinergi dan berkolaborasi untuk berbuat kebaikan.

"Semua stake holder bisa berangkulan tangan. Karena PSHT itu cinta damai dan bisa menjaga perdamaian," tutupnya.

Sementara Ketua PSHT Cabang Jember, Jono Wasinudin mengatakan, bahwa usia PSHT baru memasuki 1 abad.

"Banyak prestasi yang telah diukir para pendekar dan atlet PSHT dan ikut mengharumkan nama kabupaten, Provinsi Nasional dan dunia," sebutnya.

Dirinya mengajak, semua pihak bisa ikut menjaga bela diri pencak silat. Terutama PSHT.

"Karena PSHT adalah aset bangsa yang wajib dilestarikan dan kita harus bangga, karena ini adalah kekayaan asli Indonesia," paparnya.

Beberapa hari lalu Panglima TNI Andika Perkasa didapuk sebagai warga PSHT kehormatan di Madiun.

Begitupun tokoh penting lain, seperti Ketua DPRD RI La Nyala Matalitti, Wakil Gubernur Emil Dardak juga anggota resmi PSHT. Serta sederet tokoh penting lain di tanah air.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya