SURABAYA - Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno mendapat aduan warga belum mendapat pelayanan kesehatan yang layak di salah satu rumah sakit.
Setalah mendapat aduan pada Selasa (9/11/2021) itu, Anas langsung mendatangi warga tersebut di rumah sakit. Warga yang mengadu bernama Indah Yani (60).
Anas menyampaikan, warga atas nama Indah Yani tidak ditolak pihak rumah sakit, tetapi pelayanan rumah sakit tidak sesuai harapan dari keluarga pasien.
"Tadi sore ada warga mengadu ke saya dalam kondisi sakit harus cuci darah atau hemodialisa. Karena warga (pasien) ini punya BPJS mandiri," kata Anas, Rabu (10/11/2021).
Menurut Anas, meski punya BPJS mandiri tapi warga tidak mempunyai kemampuan menghadapi persoalan saat berada di rumah sakit.
Dengan berbagai upaya, akhirnya politisi PDIP ini mampu membantu warga bisa dirawat dan diberi pelayanan kesehatan sesuai haknya dengan prosedur yang dicanangkan oleh jaminan kesehatan nasional.
"Setelah saya jelaskan, akhirnya pihak rumah sakit ini bisa memahami. Persoalan warga ini harus benar benar kita fasilitasi diantar untuk mendapatkan pelayanan sampai tuntas di rumah sakit," ungkapnya.
Menurutnya, setiap rumah sakit Pemerintah, TNI, Polri atau puskesmas wajib menerima warga atau pasien yang mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun BPJS. Sehingga mereka harus diperlakukan sama.
"Karena apa, ini progam nasional dan diatur juga melalui peraturan menteri kesehatan No 40 tahun 2018 di pasal 5 ayat (6) disebutkan bahwa rumah sakit swasta dalam pelayanan harus menyediakan minimal fasilitas 30 persen untuk pasien yang mempunyai Kartu Indonesia Sehat maupun kartu BPJS," jelasnya.
Sementara perwakilan keluarga pasien, Adi merasa lega keluarganya dapat diterima dan diberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Secara pribadi, ia mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan Anas Karno yang telah membantu keluarganya. "Saya mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada bapak Anas Karno yang sudah membantu kami," ucapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi