SURABAYA - Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati meminta pemkot untuk serius menangani kasus stunting di Surabaya.
Hal itu ia sampaikan saat menjenguk seorang balita stunting down syndrome di RT 05 RW 02, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Rabu (24/11/2021) kemarin.
Menurut Legislator Fraksi Gerindra ini, kasus stunting di Surabaya masih cukup tinggi yang mencapai angka ribuan.
"Memang tidak semua stunting bersamaan dengan disabilitas dan down syndrome, tetapi tetap harus diantisipasi apalagi ada efek baby boom saat pandemi covid-19," kata Ajeng, Kamis (25/11/2021).
Apalagi, kata Ajeng, dibarengi keterpurukan ekonomi ditengah pandemi Covid-19 mengancam kurangnya asupan gizi bagi para balita di Surabaya.
"Kasus stunting dengan disabilitas di masa pandemi saya harap tidak terpinggirkan, Pemkot harus perkuat kinerja, harus tetap diperhatikan. Kegiatan monitoring dari kader kesehatan, saya harap tetap maksimal di masa pandemi," pungkasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan perlu adanya sinergitas antar OPD dalam penanganan stunting di Surabaya, sehingga tak hanya Dinas Kesehatan dan kelurahan yang harus kerja keras. "Jika perlu turun langsung di setiap kelurahan untuk mengedukasi para ibu," lanjutnya.
Di samping asupan gizi dan permakanan yang disupport pemerintah, ia menilai pentingnya edukasi yang cukup tentang pola asuh dan pencegahan stunting bagi para ibu.
"Kasus stunting bisa diminimalisir dengan pendekatan keluarga. Dengan pentingnya merencanakan kehamilan, memperhatikan asupan gizi bumil dan memberikan ASI 2 tahun," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Ajeng didampingi pejabat kecamatan, kelurahan, RT/RW menyalurkan paket sembako, vitamin dan susu kepada keluarga setempat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi