SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas.
Ia mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) agar lebih berinovasi membuat terobosan supaya warga yang berobat dapat terlayani dengan baik.
"Mulai minggu ini, saya konsentrasi ke pelayanan puskesmas. Iki akeh laporan pelayanan nang puskesmas elek kabeh (banyak laporan pelayanan di puskesmas jelek semua)," ujar Eri dalam rapat virtual, Senin (22/2/2022).
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan jajaran Dinkes Surabaya untuk meningkatkan fasilitas informasi sebagai pendukung pelayanan di puskesmas.
"Bu Kadinkes saya nyuwun tolong itu (minta tolong Bu Kadinkes) semua TV dipasang, biar masyarakat tahu informasi pelayanan di puskesmas," katanya.
Ia menjelaskan bahwa minimnya informasi menjadi penyebab banyak laporan warga atas kurang puasnya pelayanan di Puskesmas.
Menurutnya, pasien tidak tahu ketika poli sedang kosong, sehingga penanganan kesehatan jadi terhambat.
Penyebab kosongnya pelayanan poli itu dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas. Kekurangan nakes ini karena sebagian bertugas di lapangan.
Ia menegaskan, tak segan mencopot camat dan lurah jika tidak ada perubahan dan menyulitkan pelayanan warga Surabaya.
"Kalau sampai pelayanannya jelek dan tidak cepat, tidak ada sarana informasi dan membuat pasien tidak mengetahui mana saja poli yang kosong. Maka akan saya copot. Kalau sampai terjadi lagi, Pak Sekda itu (Kapus) dicopot saja," tegasnya.
Eri meminta masyarakat agar jangan pernah takut untuk bersuara ketika ada kekurangan di Puskesmas.
"Tugas kita sebagai pejabat, dicaci dan dimaki itu biasa. Jangan sampai memberikan data yang baik-baik saja kepada saya, sedangkan data yang jelek tidak disampaikan. Malah tak sikat sampean (saya tindak tegas), jadi semua masalah dan kekurangan apapun sampaikan, karena itu tugas kita bersama, Pak Sekda maupun asisten untuk diselesaikan," bebernya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi