SURABAYA - Direktorat Intelejen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Jatim menyambung silaturahmi bersama para Ketua Perguruan Silat.
Soal menjaga stabilitas keamanan tidak hanya peran tunggal Polda Jatim, melainkan perlu keterlibatan setiap Perguruan Pencak Silat di Jawa Timur.
"Kita menyadari bahwa saat ini pengaruh media sosial cukup luar biasa mempengaruhi potensi gesekan. Hal hal yang kecil kemudian ketika diterimanya berbeda ini kemudian berdampak situasi di lapangan," ujar Dirintelkam Polda Jatim, Kombes Pol Dekananto Eko Purwono, Kamis (17/3/2022).
Eko menyebutkan bahwa berbagai persoalan-persoalan yang ada di akar rumput sudah bersepakat untuk semua diserahkan ke proses hukum.
"Tetapi ke depan kita berharap kepada perguruan-perguruan punya tanggung jawab untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya potensi konflik di tingkat akar rumput," pesannya.
Oleh sebab itu, komunikasi dan silaturahmi antar lembaga atau perguruan menjadi kunci menghindari konflik dan provokasi.
"Inilah yang kemudian menjadi daya cegah dan tangkal bagi masuknya upaya provokasi yang ingin Jatim tidak kondusif," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Supratomo mengapresiasi langkah tanggap pihak kepolisian karena telah mengumpulkan dan mempertemukan perguruan pencak silat.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dirintelkam Polda Jatim yang telah mengumpulkan kami para perguruan pencak silat untuk meningkatkan silaturahmi dan komunikasi," ucap Supratomo.
Ia menyampaikan bahwa sebenarnya antar perguruan pencak silat di Jatim ini sangat guyub, dan sering komunikasi dalam wadah IPSI. Yang mana IPSI merupakan rumah besar dari perguruan dan pengurusnya dari ketua perguruan.
"Untuk di tingkat akar rumput seperti yang disampaikan oleh pak direktur ini yang perlu ditingkatkan lagi komunikasinya agar tidak muda terprovokasi," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi