SURABAYA - Aktivis perempuan Lia Istifhama mengutarakan pendapat terkait peran pemuda dalam menentukan kemajuan demokrasi pada pesta demokrasi 2024 mendatang.
Lia menyampaikan hal tersebut saat hadir sebagai narasumber membahas "Kebangkitan Pemuda di Era Demokrasi dalam Tahun Politik 2024" di Universitas WR Supratman (Unipra) Surabaya, Selasa (23/5/2023) malam WIB.
Ia meyakini, jika pemuda akan mengambil peranan penting dan penentu dalam pemilu mendatang. Apalagi, lanjut dia, pemuda merupakan generasi paling melek digital. "Para calon (kontestan pemilu) harus tahu apa kemauan pemuda," kata Ning Lia kepada media suaraindonesia.co.id.
Selama ini, Lia intens mengisi kegiatan-kegiatan diskusi pemuda di beberapa kampus. Dari sana ia gencar mensosialisasikan pemuda harus mengambil peranan penting di dunia politik.
Di satu sisi, ia menolak jika keberadaan pemuda semata-mata hanya dijadikan komoditas kepentingan politik.
"Saya rasa enggak. Justru banyak anak muda yang menjadi ketua partai," ungkap Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jatim ini.
Hingga kini, Lia menilai dari kacamata pribadinya, masih minim partisipasi pemuda dalam pemilu. "Masih banyak pemuda apatis terhadap pemilu. Karena banyak dari mereka melihat politik itu tidak baik. Itu PR-nya kita bagaimana mengajak mereka kalau politik itu bagus, kok," tutur keponakan Gubernur Jatim ini.
Berangkat dari realita tersebut, mantan aktivis PMII ini berpesan kepada pemuda, agar tidak antipati terhadap politik dan menggunakan hak suara memilih calon pemimpin untuk mewujudkan demokrasi yang baik dan sehat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi