SUARA INDONESIA SURABAYA

Selalu Ada Peran Seorang Ibu di Balik Kesuksesan Anak

Lukman Hadi - 10 July 2022 | 07:07 - Dibaca 2.04k kali
Features Selalu Ada Peran Seorang Ibu di Balik Kesuksesan Anak
Shanti Agustina. (Foto: Lukman/suaraindonesia.co.id)

SURABAYA - Kesuksesan Sanaz Aisya Janeeta dalam pengelolaan eco enzyme tidak lepas dari support penuh sang ibunda, Shanti Agustina.

Shinta menceritakan, betapa besarnya kepedulian yang dimiliki putrinya terhadap sesama dan kehidupan lingkungan.

Shanti dan keluarga merupakan warga asli Jawa Barat (Jabar) yang sering berpindah-pindah tempat tinggal karena tuntutan profesi suami. Ia sekeluarga belum lama ini tinggal di Surabaya.

Usia Shanti kini 37 tahun, serta memiliki tiga orang anak. Meski terkadang disibukkan urusan rumah tangga, ia terus menyempatkan dan mendukung kegiatan anak-anaknya di luar rumah, seperti di sekolah maupun lingkungan.

Ia cukup sering menemani Sanaz menghadiri kegiatan festival ataupun kegiatan yang berhubungan dengan hobi buah hatinya itu.

Di balik ketekunan Sanaz dalam menggeluti pembuatan eco enzyme terdapat sosok dirinya yang memiliki jasa luar biasa. Walaupun ia selalu mengatakan, jika yang dilakukan anaknya itu tumbuh dari keinginan pribadi.

Ia merasa bangga terhadap anak keduanya itu, karena diusia yang baru menginjak 10 tahun, sudah bisa berkarya dan memberikan manfaat terhadap lingkungan.

Berkat kegigihan dan ketekunan dalam dunia eco enzyme, Sanaz didaulat oleh sekolahnya sebagai putri lingkungan hidup.

"Dia (Sanaz) mengaplikasikan ilmu yang sudah dia punya. Membuat proyek eco enzyme. Dan alhamdulillah juga didukung oleh sekolahnya," kata Shanti tersenyum bangga.

Sanaz di mata Shanti merupakan anak gadis yang memiliki kepribadian periang dan selalu mencoba sesuatu hal yang baru.

Sebagai warga pendatang di Surabaya, keluarga Sanaz cukup cepat untuk bisa berbaur dengan masyarakat sekitar. Begitu pula Sanaz, kata Ibunya, tidak butuh waktu lama beradaptasi di sekolah.

"Sehari-hari dia anak yang periang, dia hangat. Jadi setiap ketemu orang dia senang berbincang. Dia kan murid baru, kita kan sering berpindah-pindah kota, tapi alhamdulillah dari guru-guru sekolah itu selalu bilang kalau dia itu mudah bergaul dan dia juga aktif sering mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah, perlombaan, dan organisasi," bebernya.

Untuk masa depan anaknya, Shanti enggan mencampuri terlalu dalam. Menurut dia, biar Sanaz yang memutuskan sendiri akan mau jadi seperti apa. Yang terpenting bagi seorang ibu itu tetap mendukung setiap keinginan putrinya selama positif.

"Dia mau jadi apa sampai saat ini tidak mengharuskan Sanaz ke mana. Yang dia inginkan katanya ingin menjadi pengusaha. Kita sebagai orang tua hanya bisa mensupport," tukas ibu rumah tangga itu.

Putrinya, Sanaz Aisya Janeeta merupakan siswi kelas 4 SDN Kaliasin Surabaya yang berhasil mengelola ampas kulit buah dan sayuran menjadi eco enzyme bermanfaat, mulai dari handsanitizer, sabun cuci tangan, serta pupuk cair, dan banyak lainnya. Hasil pengolahannya itu sudah ia beri nama KALSA SAJECO (Kaliasin Satu Sanaz Aisya Janeeta Eco Enzyme).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya