SUARA INDONESIA SURABAYA

Survei Manulife: Atensi Masyarakat Indonesia Soal Finansial dan Kesehatan Cukup Tinggi

Lukman Hadi - 14 February 2022 | 14:02 - Dibaca 3.15k kali
Ekbis Survei Manulife: Atensi Masyarakat Indonesia Soal Finansial dan Kesehatan Cukup Tinggi
Foto: Istimewa

SURABAYA - Hasil penelitian Manulife memaparkan sebagian besar masyarakat Indonesia lebih fokus pada kesehatan dan perencanaan keuangan mereka.

Jadi, di masa pandemi tidak mempengaruhi masyarakat untuk merencanakan investasi kesehatan dan perencanaan keuangan.

Asia Care Survey Manulife menyebutkan, dua pertiga, atau 66% responden di Indonesia meyakini Covid-19 akan berakhir dalam waktu satu tahun ke depan. Dan 59% responden berpendapat bahwa pembatasan kegiatan masyarakat akan selesai dalam kurun waktu yang sama. namun sekitar 35% responden di Indonesia menyatakan kekhawatiran tentang ekonomi lokal yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

"Selain dari hasil survei yang menyebutkan tingginya atensi terhadap sisi finansial dan kesehatan, masyarakat Indonesia juga makin memegang kendali atas perencanaan keuangan mereka dan menemukan beragam cara untuk mengurangi dampak pandemi," ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland, Senin (14/2/2022).

Manulife Asia Care Survei kali ini dilaksanakan secara daring melalui kuesioner yang diisi secara mandiri oleh responden di delapan market, yaitu Mainland China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.

Terdapat total 8.276 orang, berusia antara 25 dan 60 tahun, yang disurvei pada bulan November 2021. Responden dari Indonesia berjumlah 1.196 orang.

"Dari seluruh responden Indonesia, 60% di antaranya sudah memiliki asuransi sebagian besar memiliki asuransi kesehatan (35%) dan asuransi jiwa (29%)," kata Ryan.

Menurutnya, hasil itu menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar terendah yang tercakup dalam Asia Care Survey yang juga mencerminkan rendahnya tingkat penetrasi asuransi di Indonesia (Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia per tahun 2021 adalah 3,11% menurut data OJK.) 

"Apa yang juga diungkapkan oleh survei ini adalah ada beragam peluang luar biasa bagi kami untuk melayani nasabah di Indonesia, terutama mengingat tingkat penetrasi asuransi yang rendah dan kesenjangan perlindungan yang tinggi di negara ini," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa Manulife berupaya untuk memperkecil kesenjangan itu, serta membantu kehidupan nasabah untuk semakin hari semakin baik.

"Kami melakukannya dengan terus memberikan saran dan solusi untuk mewujudkan keamanan finansial, karena kami memberdayakan kesehatan dan kesejahteraan berkelanjutan melalui produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah kami," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya