SURABAYA - Presiden Prancis Emanuel Macron turut menyikapi konflik Rusia dan Ukraina, yang semakin hari kian panas.
Presiden Prancis Macron beranggapan bahwa masih ada cara meredakan ketegangan kedua negara di Eropa itu.
Pemerintahan Prancis cukup intens menyambung diplomasi terhadap Moskow (Rusia) dan Kiev (Ukraina).
Macron telah bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Kremlin guna membahas beberapa persoalan. Kemudian berlanjut bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Kiev.
"Kita tidak dapat meremehkan ketegangan yang saat ini kita alami," kata Macron setelah bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky seperti dikutip dari VOA, Rabu (9/2/2022).
Macron menyampaikan, dari pertemuan yang dilakukannya dengan Moskow dan Kyiv terkait konflik, ia melihat masih ada "kemungkinan" ketegangan terhadap bekas negara bagian Uni Soviet itu.
"Kita tidak dapat menyelesaikan krisis ini dalam beberapa jam pembicaraan," terangnya.
"Ini membutuhkan berhari-hari dan berminggu-minggu serta berbulan-bulan untuk kita bisa melangkah maju," tegasnya.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Negari Beruang Putih (Julukan Rusia) "tidak akan menjadi sumber eskalasi", dalam situasi ketegangan, meskipun telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara bersenjata lengkap di perbatasan Ukraina.
Mendapat jaminan itu, Macron memberanikan diri terbang ke Berlin (8/2) untuk bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Pertemuan pemimpin Eropa dalam forum itu disebut format Weimar, dimana bisa diharapkan membentuk sebuah front persatuan.
Presiden Ukraina, Zelensky berharap pertemuan terpisah melibatkan pejabat tinggi di Berlin, nantinya sanggup memberi jalan bagi pertemuan puncak dengan para pemimpin Ukraina, Rusia, Prancis dan Jerman.
Pertemuan itu dimaksudkan untuk menghidupkan kembali rencana perdamaian yang macet terkait konflik Kiev dengan separatis yang mendapat dukungan Moskow.
Selepas pertemuan dengan Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan telah menuntut penuh jaminan keamanan dari NATO dan Amerika Serikat, yang mana Moskow akan "melakukan segalanya untuk menemukan kompromi yang sesuai bagi semua pihak".
Pemimpin Rusia itu menyampaikan bahwa proposal yang diajukan Macron mampu "membentuk dasar untuk langkah lebih lanjut" dalam upaya meredakan krisis di Ukraina, namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi