SURABAYA - Rusia bersedia membuka negosiasi dengan Amerika serta sekutu NATO terkait penempatan rudal dan latihan militer di Eropa.
Seperti dikutip dari VOA, Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia bekerja sama dengan Barat, meskipun sering tuntutan Rusia ditolak. Ia menyampaikan hal itu setelah bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Kremlin.
Kabar sebelumnya, Rusia mengumumkan menarik sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina.
Putin menegaskan bahwa Rusia akan berusaha membangun langkah-langkah dan komitmen menjaga kepercayaan denhan NATO, dengan menekankan jika Barat harus memperhatikan tuntutan utama dari Rusia.
Seperti, Rusia menuntut NATO menolak keanggotaan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya, dan menarik pasukan Barat di Eropa Timur yang paling dekat dengan Rusia.
Kesanggupan Rusia menjalin diplomasi dengan Barat dan menarik sebagian tentara ini membawa harapan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa terhindarkan.
Kanselir Jerman Scholz menilai opsi diplomatik "selalu ada", sehingga ia sepakat dengan keputusan Rusia. Bagi dirinya, keputusan penarikan pasukan merupakan "sinyal baik". Ia berharap "penarikan lebih banyak tentara akan menyusul".
Di satu sisi, pejabat NATO dan Ukraina belum melihat bukti penarikan pasukan di lapangan, seperti yang diumumkan Putin.
Kendati begitu, penarikan tentara yang dimaksud Rusia belum diketahui berapa banyak yang akan ditarik. Sekitar 130.000 pasukan Rusia berada di utara, timur dan selatan Ukraina.
Pengerahan pasukan yang dilakukan Rusia itu membuat Amerika dan sekutunya memperingatkan bahwa invasi Rusia kepada Ukraina bisa terjadi kapan saja.
"Kami selalu mengatakan pasukan akan kembali ke pangkalan setelah latihan selesai. Kali ini juga demikian," kata Juru bicara, Dmitry Peskov, dikutip dari VOA, Rabu (16/2/2022).
Kepada wartawan, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansi militer utama Barat itu menyambut baik tanda-tanda bahwa Rusia mungkin bersedia melanjutkan pembicaraan diplomatik mengenai keamanan Eropa dan kebuntuan di Ukraina, dan menarik pasukannya menjauh dari perbatasan Ukraina. VOA
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi