SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah dan Reni Astuti menyambut kunjungan delegasi kedutaan Inggris beserta perwakilan Konsulat Jenderal (Konjen), Rabu (8/3/2023).
Agenda ini membahas penguatan antara Surabaya dan Inggris dalam kerja sama untuk pembangunan kota.
Reni Astuti mengatakan, poin utama pembahasan mengangkut MoU antara Surabaya dan Liverpool–Inggris sebagai Sister City dan memperluas area kerja sama.
"Tentu kerja sama yang bersifat setara dan saling menguntungkan ini menjadi prinsip hubungan antar kota secara lintas negara," kata Reni.
Menurut Reni, kemitraan ini semakin memperpanjang dan memperkuat relasi kedua kota dari berbagai bidang, baik pendidikan, sains dan teknologi, pembangunan berkelanjutan.
"Koneksi baik ini harapannya bisa semakin membawa kemajuan bagi Surabaya dalam mewujudkan kota kelas dunia, humanis dan berkelanjutan," ucapnya.
Sementara Juliana Richter selalu Deputy Head of Second Cities, Network, and Strategy, mengatakan ikatan dan kedekatan antara Inggris dan Surabaya telah terjalin sejak lama.
"UK (United Kingdom) has very strong links to Surabaya and to Java and we do want to keep building on those relationship (memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Surabaya dan Jawa dan kami ingin terus membangun hubungan tersebut" ungkapnya.
Dikatakan, selain di sektor pemerintahan, kunjungan delegasi ini juga merupakan peluang kolaborasi lebih jauh untuk sisi maritim, kesehatan, serta universitas.
“we should keep expanding and building even closer ties to Surabaya (Kita harus terus memperluas dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Surabaya)," tandasnya.
Sesi pertemuan diakhiri pemberian cinderamata dari kedua belah pihak. Ketel antik dengan nilai historis diserahkan delegasi kedutaan Inggris pada pimpinan dewan itu.
Sebaliknya, kain batik dengan corak dan motif logo Suro dan Boyo yang erat menjadi ciri khas Kota Pahlawan pun menjadi buah tangan bagi perwakilan Sister City Liverpool-Surabaya itu. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi