SURABAYA - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di berbagai sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP se-Surabaya mulai digelar Senin (10/1/2022).
Demi memastikan proses PTM berlangsung lancar sesuai SKB 4 Menteri terbaru, Wakil Ketua Komisi D Ajeng Wira Wati meninjau langsung ke sekolah.
Ajeng mengatakan, bahwa Surat Edaran (SE) Dispendik mendesign per kelas hanya diperbolehkan melakukan proses belajar mengajar maksimal 2 jam dan 50 persen dari rombel (rombongan belajar) dalam satu kelas dari kelas 1 hingga 6.
Ia menyampaikan bahwa di SDN SDN Baratajaya terdapat 841 peserta didik yang akan mengikuti PTM.
"Karena ruangan terbatas dan harus prokes sehingga ada 2 shift kelas yaitu shift pagi dan siang sekaligus meminimalisir kerumunan antar jemput, Karena surabaya adalah level 1 sesuai SKB 4 Menteri terbaru," kata Ajeng.
Ajeng pun memberikan catatan kepada Dinas Pendidikan (dispendik) Kota Surabaya dan pihak sekolah saat pelaksanaan PTM.
Politisi perempuan Gerindra itu meminta dispendik segera mengisi sumber daya manusia (SDM) guru yang kosong di sekolah-sekolah, sehingga tidak ada jam kosong di setiap hari efektif PTM terbatas.
Selain itu, ia menyarankan agar kapasitas ruang sesuai prokes hanya bisa diisi 20 murid plus guru, maka harus bergantian dengan setengah jumlah murid. Diharapkan ada 3 kali PTM terbatas dalam seminggu.
"Design ini sangat memerlukan dukungan orang tua agar terlaksana PTM sesuai arahan pemerintah pusat. Termasuk dalam hal sosialisasi PHBS di rumah, gizi seimbang dan pemenuhan antar jemput sekolah," jelasnya.
Ia juga memberikan catatan terkait shift PTM di mana desaign yang disiapkan dispendik tidak menambah beban guru. Dalam arti, guru tidak double mengajari pelajaran yang sama 1 hari ke 2 shif murid.
Kemudian, Ajeng meminta pihak kelurahan dan puskesmas agar terus melakukan sinergi dan melakukan 4T yakni Testing, Tracing, Tracking dan Treatment, untuk kasus terbaru walaupun tanpa adanya kluster sekolah.
"Tugas pemkot adalah mendukung pihak sekolah dengan memberikan pemenuhan alat-alat prokes, seperti alat disinfektan dan cairannya, masker cadangan dan sabun cuci tangan," tegasnya.
Diketahui, dispendik membuka PTM secara total untuk 3.607 lembaga pendidikan yang terdiri dari 2.648 PAUD-TK, 634 SD negeri/swasta, serta 325 SMP negeri/swasta.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi