SUARA INDONESIA SURABAYA

Balai Bahasa Jatim Pertahankan Dialeg Bahasa Madura dan Using dari Rentan Kepunahan

Lukman Hadi - 22 May 2023 | 22:05 - Dibaca 1.85k kali
Pendidikan Balai Bahasa Jatim Pertahankan Dialeg Bahasa Madura dan Using dari Rentan Kepunahan
Balai Bahasa Jatim Pertahankan Dialeg Bahasa Madura dan Using dari Rentan Kepunahan

SURABAYA - Balai Bahasa Jawa Timur (Jatim) menggelar Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah di Surabaya, Senin (22/5/2023). Peserta menyasar guru-guru di wilayah Madura.

Hal ini dilakukan Balai Bahasa Jatim sebagai implementasi Merdeka Belajar Episode ke-17 dalam merevitalisasi bahasa Madura dan bahasa Jawa dialeg Using (Banyuwangi).

Widya Bahasa Ahli Madya KKLP Perlindungan dan Pemodernan Sastra, Yulitin Sungkowati mengatakan, bahasa Madura dan bahasa Jawa dialeg Using merupakan bahasa yang rentan punah.

"Kedua bahasa ini dianggap rentan, makanya kemudian revitalisasinya yang diterapkan adalah model revitalisasi B, dia berada dalam posisi rentan, dia berada berdampingan dengan bahasa daerah lainnya, jadi di Jawa itu bahasa madura dalam posisi yang rentan karena bersanding dengan bahasa Jawa," ungkap Yulitin.

Menurut dia, saat ini di Indonesia sudah ada 11 bahasa daerah yang dinyatakan punah. Hal ini lantaran tidak adanya penutur bahasa daerah tersebut.

Oleh sebab itu, Balai Bahasa Jatim berupaya melindungi kedua bahasa tersebut dari kepunahan. Pertama adalah dengan audiensi dengan pemerintah daerah di 4 kabupaten yang ada di Madura dan Banyuwangi.

Kedua ialah menandatangani komitmen bersama untuk mendukung dan mensukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD). Ketiga diskusi kelompok terpumpun penyusunan bahan ajar. 

"Yang sedang kami laksanakan ini pelatihan guru master yang kami adakan bulan Mei dan Juni," bebernya.

Kelima adalah diseminasi dan pengimbasan serta Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat kecamatan dan kabupaten. Keenam, pemantauan kegiatan di daerah dan yang terakhir adalah Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi yang akan diadakan pada bulan November. 

Pelatihan guru master ini, diadakan mulai 22-26 Mei 2023 dengan peserta pelatihan pada gelombang pertama ini berasal dari Kabupaten Sumenep. Nantinya guru-guru master ini akan mendapat 7 materi dari 7 orang maestro. 

Adapun materinya adalah mendongeng, menembang, menulis puisi, menulis cerpen, menulis aksara, komedi tunggal, dan berpidato. Nantinya para guru master ini harus menguasai seluruh materi guna mendiseminasikan kepada guru-guru lainnya dan para siswa di wilayah masing-masing. 

"Para siswa yang telah mendapat 7 materi diberi kebebasan untuk memilih materi sesuai dengan minat dan bakatnya. Para siswa nantinya akan diikutkan dalam lomba secara berjenjang, mulai dari kecamatan, kabupaten, dan puncaknya adalah Festival Tunas Bahasa Ibu," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya