SUARA INDONESIA SURABAYA

Alumni UINSA Sayangkan, Nama Kampusnya Dicatut Jadi Lembaga Survei Pilkada

Imam Hairon - 13 December 2020 | 19:12 - Dibaca 3.95k kali
Peristiwa Alumni UINSA Sayangkan, Nama Kampusnya Dicatut Jadi Lembaga Survei Pilkada
Kifah, Alumni UINSA Tahun 2009

MALANG - Sejumlah Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) pertanyakan nama kampusnya dipakai menjadi lembaga survei di Pilkada 2020 Surabaya.

Seperti yang disampaikan oleh Kifah, alumni Tahun 1990 saat dikonfirmasi media lewat sambungan selulernya, Minggu (13/12/2020).

Kifah menyayangkan, jika lembaga pendidikan tinggi ternama yang harusnya memposisikan diri netral, justru malah terkesan berubah fungsi.

"Lembaga tinggi itu harusnya ada ditengah, memberikan edukasi menggunakan pendekatan ilmiah. Ini justru ikut mejadi lembaga survei politik," terang Kifah menegaskan.

Kata Kifah, UINSA yang selama ini sudah memiliki nama dan banyak melahirkan pakar, sangat kurang elok dipandang publik menjadi lembaga riset politik.

"Orang akademisi itu harusnya mencerahkan. Atau setidaknya memberikan pandangan atau menjadi pengamat, jika ada persoalan. Bukan justru terkesan semakin membuat gaduh," lugasnya.

Pria yang saat ini aktif sebagai dosen di UIN Malang ini meminta, agar pihak yang terlibat dalam lembaga survei mengatasnamakan kampusnya itu, memberikan penjelasan kepada seluruh civitas akademika UINSA.

"Agar tidak muncul multi persepsi. Apa tujuan UINSA ikut terlibat dalam survei itu. Jangan sampai, nama UINSA ikut masuk dalam politik praktis," pintanya.

Lebih jauh mantan Aktivis PMII ini berharap, Rektor UINSA lebih bijak, mengembalikan fungsi kampus kepada khittahnya. 

"Agar marwah UINSA tetap terjaga. Mending mejadi lembaga riset pengabdian di masyarakat langsung. Jangan ke persoalan politik, ini rawan," lugasnya.

Kendati demikian, dirinya ikut mengapresiasi atas peran aktif yang dilakukan UINSA demi majunya Surabaya.

"Jika dipaksakan harus ada, mending pakai nama lain yang lebih pas. Jangan pakai nama UINSA. Karena persoalan politik ini rawan. Jangan sampai, masyarakat melihat UINSA bias, gara-gara ini," pungkas Kifah.

Sebelumnya, sebagaimana dilansir dalam website resmi w3.unsby.ac.id, bertempat di lantai 7 mo Gedung Twin Towers A UINSA, Rabu (20/10/2019) LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UINSA melaunching lembaga riset independen yaitu UINSA Poll and Research Center dalam soft launching.

Dalam acara itu, juga mengundang sejumlah awak media. Mereka mengatakan lembaga independen dalam bidang riset dan opini publik terkait isu-isu sosial, konsultan politik dengan mengedepankan akurasi hasil yaitu dengan memperkuat aspek metodologi sehingga menghasilkan data yang akurat.

Sampai berita ini ditulis, pihak UINSA masih belum berhasil dikonfirmasi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya