SURABAYA - Pandemi Covid-19 seakan mematikan ruang gerak para seniman untuk berkarya menghibur pecinta seni secara langsung. Khususnya para seniman di Surabaya.
Sebab itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono, memberikan perhatian khusus terhadap para seniman yang tergabung dalam Komunitas The Luntas yang telah mempersembahkan pementasan Ludruk Sarip Tambak Oso di komplek AJBS Surabaya.
Sekretaris DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya itu, mengusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberi fasilitas pelaku seni agar tetap bisa berkarya di tengah pandemi. Dengan syarat mematuhi protokol kesehatan ketat.
"Surabaya masih memiliki banyak sekali seni pertunjukan baik tradisinonal maupun kontemporer yang juga di imbangi dengan para seniman yang memiliki potensi bahkan berkompeten," ujarnya, Minggu (4/10/2020).
Menurutnya, para pelaku seni khususnya seni ludruk masih banyak yang tergolong dari kalangan milenial. Hal itu, lanjut dia, sesuai dengan visi misi Calon Walikota (Cawali) Surabaya Eri Cahyadi.
"Seperti yang kita lihat, usianya masih 40 tahun kebawah. Ini merupakan salah satu visi misi dari mas Eri juga untuk membangkitkan seniman-seniman muda di kota Surabaya," terangnya.
Ia mengaku, sebelum menghadiri pementasan, secara khusus mendapat mandat dari Cawali Eri Cahyadi.
"Beliau konsen sekali terhadap ludruk ini, jadi beliau sempat whatsapp saya, mewakili saya untuk hadir di pagelaran ini. Jadi untuk memberikan dukungan beliau terhadap para seniman ludruk di sini," pungkasnya.
Sebagai anggota legislatif yang salah satunya membidangi kebudayaan ini akan berupaya meningkatkan pemberdayaan pelaku seni melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya.
"Jadi perhatian Disbudpar harus lebih total lagi ke ludruk, karena mereka biasanya menggunakan dari dana mereka sendiri. Ini sangat diperlukan dari pemerintah untuk memfasilitasi ini," tutupnya. (lhm)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi