SURABAYA - Lembaga Poltracking Indonesia baru saja mengeluarkan hasil survei. Hasilnya, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman memperoleh 51,7 persen dan pasangan Eri Cahyadi - Armuji meraih 34,1 persen.
Hasil survei itu, ada beberapa pihak yang meragukan. Tak terkecuali, Kepala Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPC PDI Perjuangan Surabaya, Anas Karno.
Karno menilai, hasil survei yang sudah diumumkan di ruang publik itu terkesan aneh. Karena yang dirilis keluar lebih dari satu kali.
"Ini kan aneh, jadi pertanyaan besar publik, mengapa satu survei keluar dua hasil, yaitu 20 persen dan 17 persen. Ada inkonsistensi. Apakah bisa satu survei keluar dua hasil?," ujar Anas saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya, Selasa (3/11/2020).
Ia juga merasa heran, dengan hasil survei yang menyebut popularitas Armuji kalah dibanding dengan Mujiaman.
Menurut hasil survei, Mujiaman unggul dengan 60,2 persen dan Armuji meraih 59,6 persen.
"Ini agak aneh untuk tingkat pengenalan atau popularitas. Pak Armuji ini anggota DPRD lima periode, dua periode jadi Ketua DPRD Surabaya, dan kini di DPRD Jatim mewakili dapil Surabaya yang Pemilu 2019 lalu meraup 136.000 suara," urainya.
Meski begitu, ia tetap menghormati hasil survei yang dikeluarkan Poltracking Indonesia sebagai masukan dan motivasi agar terus bergerak masif memenangkan pasangan Eri - Armuji.
Sementara pihak Lembaga Poltracking Indonesia, saat dikonformasi via selulernya sampai berita ini ditulis belum memberi tanggapan.(lhm)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi