SUARA INDONESIA SURABAYA

Awas Dejavu! Eri Cahyadi Bilang Tak Kepikiran Pilkada 2024

Lukman Hadi - 29 June 2022 | 16:06 - Dibaca 418 kali
Politik Awas Dejavu! Eri Cahyadi Bilang Tak Kepikiran Pilkada 2024
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

SURABAYA - Beberapa waktu lalu, Poltracking merilis survei kandidat di bursa pemilihan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim 2024 mendatang. 

Hasilnya, cukup mengejutkan, nama Eri Cahyadi mampu bertengger di posisi ketiga mendapat elektabilitas 9,6 persen. Di atas Eri ada nama Tri Rismaharini (Risma) di posisi kedua dan Khofifah di urutan pertama.

Untuk saat ini, Eri masih menjabat Wali Kota Surabaya. Ia terpilih pada kontestasi Pilwali Surabaya 2020, mengalahkan kompetitornya kala itu, Machfud Arifin.

Dari hasil survei, Eri mengaku belum memikirkan apapun tentang rencana maju Pilgub ataupun bertahan di Pilwali Surabaya untuk periode selanjutnya.

"Saya ini tidak mikir ke Pilgub! Tahun 2024 untuk Pilkada Surabaya gak mikir yoan (juga tidak memikirkan itu). Karena apa? saya sudah mewakafkan, sudah berjanji kehadiran saya untuk orang Surabaya," kata Eri.

Baginya, yang terpenting saat ini ialah fokus bekerja dan melayani masyarakat. Tugas Eri meningkatkan kesejahteraan warga Surabaya cukup berat di tengah pandemi. Menyadur Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Surabaya pada 2021 meningkat menjadi 5,23 persen atau 152.489 jiwa penduduk miskin di Kota Pahlawan. Angka tersebut naik dibandingkan pada 2020 yang hanya 5,02 persen.

Berbagai strategi melalui program-program sedang digencarkan Eri. Mulai dari penguatan UMKM, menyediakan akses pekerjaan, pengentasan stunting, pengelolaan wisata lokal, dan masih banyak lagi.

"Yang miskin bisa berubah, yang nganggur bisa punya kerja. Dan itulah yang saya janjikan ke Umi (orangtua), sehingga nanti itu bisa menerangi makam Umi dan Abah kalau meninggal,"

Apalagi menurutnya, siapa saja yang akan menjadi Presiden RI, Gubernur Jatim atau Wali Kota Surabaya tahun 2024, sudah digariskan oleh Tuhan. Makanya, yang lebih utama sekarang adalah bekerja untuk bisa bermanfaat bagi warga Surabaya.

"Jadi sak iki ngelakoni (sekarang ini melakukan) bagaimana kita bermanfaat buat umat. Insyaallah saya mencintai orang Surabaya, utangku akeh nang warga Suroboyo (utang saya masih banyak ke warga Surabaya)," kata dia.

Menurut dia, siapa saja yang akan menjadi Presiden RI, Gubernur Jatim atau Wali Kota Surabaya tahun 2024, sudah digariskan oleh Tuhan.

"Jadi sak iki ngelakoni (sekarang ini melakukan) bagaimana kita bermanfaat buat umat. InsyaAllah saya mencintai orang Surabaya, utangku akeh nang warga Suroboyo (hutang saya masih banyak ke warga Surabaya)," ucapnya.

Eits, tunggu dulu, bagaimanapun Eri kini tumbuh menjadi politisi, bukan lagi birokrat. Ia sekarang tercatat sebagai kader PDIP Surabaya. Tentunya ia tidak bisa menolak intruksi partai. Ketika partai meminta ia maju di Pilgub maupun Pilwali, susah untuk ditolak.

Seperti diketahui, pada Pilwali Surabaya kemarin, Eri mengaku tidak mencalonkan diri di PDIP. Tapi nyatanya, nama Eri justru yang mendapat rekomendasi dari DPP PDIP maju sebagai calon wali kota (Cawali) ketimbang kader asli seperti Whisnu Sakti Buana. Waktu itu Eri masih menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Jadi, semua kemungkinan tetap bisa terjadi.

Survei elektabilitas Eri tidak hanya moncer pada Cagub, tapi juga sebagai Cawagub. Ia bersaing ketat dengan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak yang berada di nomor satu. Eri mendapat 13,2 persen, sementara Emil memperoleh 28,0 persen.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya