SUARA INDONESIA SURABAYA

Fakta Menarik, Makam Pertama WR Supratman hingga Kurangnya Dukungan Pemerintah

Lukman Hadi - 09 March 2022 | 21:03 - Dibaca 8.48k kali
Sejarah Fakta Menarik, Makam Pertama WR Supratman hingga Kurangnya Dukungan Pemerintah
Patung Wage Rudolf Soepratman di halaman makan WR Supratman di Jalan Kenjeran, Rangkah, Tambaksari, Surabaya. (Foto: suara Indonesia.co.id/Lukman Hadi)

SURABAYA - Wage Rudolf Soepratman atau lebih dikenal WR Supratman dalam berjuang untuk Bangsa Indonesia memiliki histori cukup luar biasa.

Pria kelahiran Jakarta 119 tahun silam ini konsisten berjuang melalui musik hingga berjasa melahirkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

WR Supratman wafat pada usia muda (35) tepatnya di tahun 1938 dalam keadaan belum menikah. Tempat peristirahatan terakhir pria identik dengan kacamata dan peci hitam ini di Jalan Kenjeran, Rangkah, Tambaksari, Surabaya.

Ada beberapa fakta menarik WR Supratman yang mungkin tidak semua publik mengetahui, di antaranya mengenai ahli waris dan sejarah makamnya.

Keluarga Soerachman menjadi ahli waris melalui garis Ayahnya (Oerip Kasansengari) yang merupakan kerabat sekaligus ipar sang maestro pencipta lagu Indonesia Raya itu.

Suaraindonesia.co.id berkesempatan bertemu dengan cucu WR Supratman, Airlangga Bhumintara Amitaba yang tak lain anak dari Soerachman pada peringatan Hari Musik Nasional di makam WR Supratman.

Jadi Ahli Waris karena Pernikahan

Fakta bahwa WR Supratman belum pernah menikah hingga akhir hayatnya tidak ada sanggahan. Begitu penjelasan salah seorang keluarga Sang Violinis, Airlangga Bhumintara Amitaba.

Airlangga memaparkan bahwa keluarganya menjadi ahli waris melalui sang kakek (Oerip Kasansengari) yang merupakan kerabat sekaligus saudara ipar.

"WR Supratman jadi keluarga saya karena pernikahan. Jadi, adik kakek (Oerip Kasansengari) menikah dengan saudara WR Supratman. Makanya WR Supratman ini saudara ipar dari Oerip Kasansengari," kata Airlangga saat diwawancarai suaraindonesia.co.id, Rabu (9/3/2022).

Ia juga melanjutkan bahwa kakeknya termasuk salah seorang kerabat paling lama mendampingi WR Supratman selama hidupnya.

"Tapi berhubung kakek pejuang, dia yang mendampingi WR Supratman sampai meninggalnya di Jalan Mangga, Surabaya," ujarnya.

Makam Pertama WR Supratman

Mungkin tidak semua khalayak mengetahui jika makam WR Supratman pertama kali justru berada di seberang jalan atau tepatnya di pemakaman umum rangkah sebelum berpindah ke lokasi makam sekarang ini.

Airlangga mengkisahkan bahwa pemindahan makam WR Supratman dilakukan oleh Presiden ke-1 Indonesia, Soekarno pada saat dirinya mengunjungi Surabaya.

"Dulu, makam WR Supratman kan di depan sana (kuburan rangkah) lalu dipindahkan ke sini oleh Presiden Soekarno," jelasnya sambil menunjuk ke sisi area makam rangkah.

Ia mengakui kondisi makam sebelum dipindah ke tempat yang baru sangat mengenaskan. Dalam artian tidak seperti selayaknya makam pahlawan.

"Dulu makam tidak seperti ini. Hanya gundukan, yang kayak gini gak ada," tukasnya.

Renovasi Makam Pakai Uang Royalti

Kondisi dan fasilitas makam WR Supratman saat ini begitu layak menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi pahlawan bangsa itu.

Namun jauh sebelum dipindahkan kondisi makam pencipta lagu Indonesia Raya itu sangat memprihatinkan. 

Semua itu berkat jasa keluarga yang hingga kini tetap mengurus dan merawat makam tersebut.

Airlangga menegaskan bahwa segala bentuk renovasi makam dilakukan pihak keluarga menggunakan uang royalti dari Bank Indonesia.

"Dulu kita kan punya mata uang gambarnya WR Supratman pecahan Rp50 ribu. Itu Bank Indonesia memberikan semacam royalti kepada keluarga kami, yang menjadi penerimanya adalah papa sama pakde," paparnya.

Ia mengatakan, hasil royalti tersebut sepenuhnya digunakan untuk renovasi makam WR Supratman sesuai wasiat sang kakek menginginkan makam yang monumental.

"Berhubung semua keluarga kami tidak ada yang kesulitan keuangan dan dulu kakek (Oerip Kasansengari) itu berpesan kalau ada harta atau duit tolong dibikin bagus makamnya (WR Supratman)," sebut Airlangga.

Ia pun memastikan sumber dana untuk renovasi makam WR Supratman datang dari keluarga melalui hasil royalti.

"Jadi ini jujur, kalau ditanya dananya membangun ini siapa? Dananya dari keluarga, keluarga dapatnya dari royaltinya Bank Indonesia," tegasnya.

Apa Perhatian Pemerintah Terhadap Makam WR Supratman?

Masa-masa sulit dialami keluarga Soerachman pada saat ingin merenovasi makam WR Supratman waktu silam. Meski hari ini bisa disaksikan kondisi makam 'Bapak Musik Indonesia' itu telah berangsur baik dan layak.

Soerachman bersama sang Ayah (Oerip Kasansengari) harus bergotong royong mencari dana kepada keluarga dan kerabat demi melakukan renovasi makam WR Supratman.

"Pemprov pada masa itu pada tahun 2000 memberi bantuan juga. Cuma saya jujur tidak tahu berapa jumlahnya," ungkap Airlangga selaku cucu Oerip Kasansengari.

Diketahui, pengelolaan makam WR Supratman saat ini diambil tanggung jawabnya oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Meski pada kenyataannya ada beberapa hal yang perlu disoroti.

Seperti peringatan kelahiran WR Supratman sekaligus diperingati Hari Musik Nasional tidak ada respon maupun inisiatif pemerintah kota mengadakan event untuk mengenang jasa anak ketujuh dari sembilan bersaudara itu.

"Kalau ada acara-acara kayak gini jujur belum pernah pemkot atau pemprov. Biasanya yang mengadakan adalah keluarga dibantu sama komunitas-komunitas, kampus," kata Airlangga.

Ia pun merasa heran mengapa Dinas Pariwisata Kota Surabaya tidak memanfaatkan keberadaan makam seorang pahlawan seperti WR Supratman sebagai objek wisata pendidikan sejarah.

"Padahal kalau dibikin wisata sebetulnya wisata pendidikan sejarah seperti ini bisa dilakukan. Mungkin gak usah yang terlalu muluk-muluk, katakanlah pemprov atau pemkot tiap bulan siswa sekolah mengunjungi sini, dijelaskan sejarahnya WR Supratman dan sebagainya, kan bisa. Inisiatif itu nampaknya tidak ada," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya