SUARA INDONESIA SURABAYA

Jembatan Merah Jadi Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Pertahankan Kemerdekaan Indonesia

Lukman Hadi - 15 August 2022 | 15:08 - Dibaca 363 kali
Sejarah Jembatan Merah Jadi Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Pertahankan Kemerdekaan Indonesia
Jembatan Merah Jadi Saksi Perjuangan Arek-arek Suroboyo Pertahankan Kemerdekaan Indonesia. (Foto: dok.suaraindonesia.co.id/Lukman)

SURABAYA - Jembatan Merah menjadi saksi perjuangan Arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pertempuran berdarah di Kota Pahlawan itu berlangsung selama berhari-hari. Para pejuang gagah berani melawan tentara Inggris.

Puncak pertempuran terjadi pada 10 November 1945. Dikutip dari berbagai sumber, Arek-arek Surabaya memakai Jembatan Merah sebagai benteng pertahanan.

Jembatan Merah terletak di Jalan Kembang Jepun No. 192, Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.

Jembatan Merah mengalami perubahan fisik sejak kedudukan kolonialisme Belanda. Awal pembangunan Jembatan Merah didasari atas kesepakatan Pakubuwono ll (Mataram) dan VOC pada 11 November 1743.

Kedua belah pihak menyepakati pembangunan jembatan kayu yang menjadi cikal bakal Jembatan Merah. Sedangkan pada tahun 1890-an Jembatan Merah mengalami perubahan fisik.

Pada era itu, Jembatan Merah menjadi kawasan penting karena menghubungkan langsung akses transportasi perdagangan antara Kalimas dengan Karisidenan Surabaya.

Kondisi Jembatan Merah kini seperti jembatan pada umumnya. Setiap hari selalu dilintasi kendaraan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun.

Warna merah pada bangunan jembatan sudah menjadi indentitas kuat. Ditambah aliran Sungai Kalimas yang melintas di bawahnya. Setiap hari banyak orang berdagang di sekitar jembatan.

Indonesia akan memperingati HUT Kemerdekaan ke-77 tepat pada Rabu 17 Agustus 2022.

Pada HUT Kemerdekaan tahun ini pemerintah memasang tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat".

Adapun logo dan makna HUT Kemerdekaan ke-77 ini bisa kalian simak di sini.

Dua anak panah

Simbol ini berupa angka 77 dibentuk menyerupai dua anak panah ke atas. Hal ini melambangkan percepatan dan pergerakan dalam memperbaiki kondisi bangsa Indonesia.

Dua anak tangga

Unsur dua garis datar membentuk tangga mengarah ke atas berarti sebuah harapan terbaik untuk mencapai progres dan pembangunan di segala sektor.

Bagian atas terpotong

Ini melambangkan keterbukaan dan demokrasi atas peran Indonesia di tingkat global bersifat bebas aktif bersama dalam pemulihan kondisi dunia.

Gari miring dan sudut runcing

Simbol ini menggambarkan semangat juang untuk bangkit lebih kuat dan tangguh.

Dua garis melengkung

Melambangkan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat secara berdampingan, fleksibel, dan dinamis menuju Indonesia maju.

Sudut penghubung

Simbol ini melambangkan peran Indonesia dalam forum G20 untuk mempersatukan negara-negara maju agar berkontribusi menyelesaikan berbagai isu global. 

Siluet angka 1

Melambangkan semangat persatuan Indonesia atas semboyan bangsa yaitu Bhinneka Tunggal Ika

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya