SUARA INDONESIA SURABAYA

Mengisi Keseruan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Lomba Balap Karung, Begini Sejarahnya

Redaksi - 02 August 2022 | 11:08 - Dibaca 360 kali
Sejarah Mengisi Keseruan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan Lomba Balap Karung, Begini Sejarahnya
Lomba balap karung. (Foto: iStockphoto/free)

SURABAYA - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, tak heran masyarakat Indonesia selalu mengadakan lomba di setiap kampung.

Tentunya lomba-lomba tersebut untuk memperingati dan memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia. Nah, lomba yang salah satu ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Yaps, betul lomba balap karung.  

Pastinya kalian sudah tidak asing lagi dengan lomba balap karung, berikut surabaya.suaraindonesia.co.id akan mengulas lomba balap karung.

Lomba balap karung merupakan salah satu lomba tradisional yang populer pada zaman penjajahan hingga saat ini, tak heran jika lomba ini dicantumkan dalam daftar lomba agustusan.

Caranya cukup sederhana dengan memasukkan kedua kaki peserta ke dalam karung yang mencapai pinggang dan berlomba melompat ke depan dari start menuju garis finis. Orang yang pertama melewati garis finis adalah pemenang perlombaan.

Sepintas lomba balap karung terlihat sangat mudah dilakukan. Siapa sih yang enggak bisa kalau cuma lari sambil memakai karung.

Fakta di lapangan tentunya berbeda dengan apa yang dibayangkan. Lomba balap karung membutuhkan ketangkasan dan teknik tersendiri. Kalau ada kesalahan sedikit bisa-bisa kalian terjungkal dan kalah.

Tidak ada batasan usia dalam perlombaan balap karung. Semua kalangan baik muda, dewasa, tua, laki-laki hingga perempuan diperbolehkan mengikuti lomba.

Ini yang perlu kalian catat, bahwasanya lomba balap karung tidak serta-merta muncul dan populer di setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Di balik keseruan dan kehebohan itu, lomba balap karung ternyata menyimpan sejarah panjang.

Lomba sudah mulai dikenal sejak pada saat zaman penjajahan Belanda. Kala itu misionaris Belanda mempopulerkan lomba balap karung ke sekolah-sekolah dan instansi bentukan pemerintahan Negeri Kincir Angin tersebut.

Tersimpan pula makna dari lomba balap karung. Yakni, perlombaan yang menggambarkan sulitnya situasi pada masa penjajahan.

Pada waktu itu, karena sampai terpuruknya masyarakat hanya menggunakan pakaian dari karung goni.

Hingga hari ini, lomba balap karung masih banyak diminati masyarakat karena selalu menimbulkan gelak tawa apabila ada peserta terjatuh.


Pewarta: Panca

Editor: suaraindonesia.co.id

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya