SUARA INDONESIA SURABAYA

Kisah Perjuangan Ketua DPRD Bondowoso Sembuh Dari Covid-19

Bahrullah - 18 December 2020 | 06:12 - Dibaca 2.39k kali
Peristiwa Daerah Kisah Perjuangan Ketua DPRD Bondowoso Sembuh Dari Covid-19
Ahmad Dhafir, Ketua DPRD Bondowoso

BONDOWOSO- Sosok Ahmad Dhafir di Bondowoso sudah sangat dikenal sejak lama, baik oleh masyarakat kalangan birokrat dan elit-elit politik maupun masyarakat bawah.

Pergaulannya yang tidak menjaga jarak dan tidak membatasi dengan siapapun sehingga sangat mudah untuk ditemui. Bahkan, hampir 24 jam dia bisa dihubungi melalui telepon seluler sekalipun nomor tak dikenal ataupun mudah ditemui di Wisma Ketua DPRD dan di rumahnya.

Saat santai, Ahmad Dhafir yang menjadi Ketua DPRD Bondowoso 4 periode inipun biasa naik sepeda gunung blusukan ke rumah warga. Untuk menghilangkan lelah, sesekali berhenti sambil berbincang dengan warga yang ditemui hanya untuk sekedar meminta masukan dan berdiskusi persoalan perkembangan pembangunan di Bondowoso. Bahkan, tidak jarang dia harus mengeluarkan uang dari saku pribadinya.

Sosoknya yang humanis ini menjadikan dirinya dekat dengan siapa saja sehingga gayanya ini banyak disukai masyarakat akar rumput.

Tak hanya itu, seringkali pria yang sudah malang melintang di legislatif sejak tahun 1992 ini terlihat makan nasi bungkus bareng masyarakat dan duduk tanpa alas. Kebiasaannya ini banyak diceritakan oleh para pejabat ataupun masyarakat kecil yang mengenal langsung sosoknya yang tanpa pencitraan ini.

Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso Ahmad Dhafir dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 secara medis pada awal Desember 2020 lalu.

Sebelumnya, sebagai bagian dari Satgas Covid-19, Ketua DPRD memang aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Dhafir pun selalu mencontohkan masyarakat dengan tetap disiplin protokol.

Namun, kenyataan berkata lain, ternyata virus yang berasal dari Wuhan China menjangkitnya, karena tugas kenegaraan yang cukup padat, sehingga rasa capek dan membuat imun tubuh menurun. Entah dari mana ia terpapar, masih belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Politisi asal PKB ini mengisahkan, harus diakui bahwa beberapa saat terakhir ia memang lengah. Dia mulai mengendorkan protokol kesehatan. Karena sempat menganggap jika pandemi COVID-19 sudah mulai melandai.

"Itu kesalahan terbesar saya. Mulai mengentengkan pandemi. Sering berinteraksi dengan orang dan agak mengesampingkan protokol (kesehatan)," tambanya.

Akibatnya, dia mulai terpapar secara klinis dan mulai mengalami gejala. Meski beberapa kali tes rapid dinyatakan non reaktif. Saat kondisi fisiknya dirasa mulai membaik, ia minta dites swab. Dengan harapan, hasil swab negatif. Tapi ternyata justru hasilnya positif COVID-19.

"Makanya, saya mengimbau pada masyarakat, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Pandemi ini belum berakhir. Biarkan saya saja yang mengalami, akibat lengah. Yang lain jangan. Karena sangat tidak enak, secara fisik dan psikis," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir dirawat di RSUD dr Koesnadi selama empat hari karena terpapar COVID-19. Ia juga sempat menjalani isolasi mandiri selama 11 hari di rumahnya.

Kondisi makin memburuknya kondisi Ketua DPRD Bondowoso memang luput dari perhatian, termasuk wartawan. Sebab, posisi dan keberadaannya memang nyaris tak banyak yang tahu. Ternyata, dia menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Sosok yang kerap disapa Pak Ketua ini telah berhasil berjuang melawan ganasnya virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut hingga akhirnya dapat dinyatakan sembuh total.

Dia mengaku, awal mulanya gejala yang ia alami cukup berat. Tenggorokannya terasa sakit seperti ada yang mengganjal semacam kerak dan badan terasa menggigil disertai demam.

Ketika Dhafir merasakan kondisi kurang fit, dengan penuh kesadaran diri sosok ketua DPRD Bondowoso melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Karena dirasa gejalanya semakin parah, kemudian Ahmad Dhafir pun dirawat di rumah sakit.

Ahmad Dhafir juga menceritakan saat dirinya sedang berjuang melawan Covid-19.

Ahmad Dhafir juga berbagi cerita bagaimana caranya berjuang agar sembuh dari virus mematikan tersebut, katanya, selain menempuh jalan pengobatan secara intensif dengan mengikuti petunjuk dokter. Salah satunya cara yang telah digunakan untuk sembuh dari covid-19, ia menjauhi berita-berita atau informasi yang bisa membuatnya pesimis.

Sebaliknya, Dhafir mengaku banyak melihat atau mengingat pejabat lain yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Tidak hanya itu, ia juga tetap percaya diri atau tidak takut berlebihan, karena virus itu.

"Selain pengobatan medis untuk sembuh, Saya juga tidak membaca berita-berita negatif tentang covid-19. Misalnya informasi di media sosial tentang pejabat yang meninggal akibat Covid-19, itu saya hindari membacanya. Jadi kalau ada berita tentang kematian saya abaikan, karena itu membuat kita panik," jelasnya.

Dhafir yakin tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Ia juga penuh rasa optimis dirinya akan segera sembuh seperti sedia kala.

"Saya menanamkan pada dirinya saya, bahwa saya ini harus sembuh, harus kuat dan saya yakin pasti sembuh. Intinya kita juga harus berpikir positif. Termasuk mengikuti anjuran dokter," terangnya di Wisma Ketua DPRD dari rumah sakit, Rabu (16/12/2020).

Selain itu, kata Dhafir, tidak kalah sangat penting selalu berdoa kepada Allah Swt, setiap saat, setiap waktu, sebab sejatinya penyakit itu yang menciptakan dan memiliki Allah, maka harus meminta kepadanya untuk sembuh.

Ahmad Dhafir mengaku, dalam bab ini, selalu berdzikir, selalu panjatkan doa kepada Allah.

Tidak lupa pula, ia juga meminta doa kepada para kiai yang ia kenal, guru, kerabat, teman, dan sahabat

Pria asal Desa Tegal Mijin, Grujugan ini bersyukur bisa sembuh. Menurutnya, apa yang terjadi pada dirinya merupakan bukti bahwa ancaman virus Corona selalu mengintai siapapun dan di mana pun.

Ahmad Dhafir ingin apa yang telah terjadi pada dirinya dapat dijadikan pelajaran untuk lebih berhati-hati bagi siapa saja.

Dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak lengah, selalu berikhtiar menghindari Covid-19 dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes). Disamping senantiasa menjaga kondisi tubuh agar tetap selalu fit.

"Karena itu upaya pemerintah untuk melindungi rakyatnya agar tak terpapar Covid-19 ini. Dan penyesalan itu di kemudian hari. Saya merasakan itu. Mari lindungi kita dan orang lain," imbaunya.

Meski telah dinyatakan sembuh, dalam beberapa hari ke depan Ahmad Dhafir memilih untuk beristirahat total. Sebelum akhirnya melakukan aktivitas seperti biasa menjalankan tugas-tugas kenegaraan.

"Sebelum memulai aktivitas menunaikan tugas. Saya istirahat dulu dalam beberapa hari kedepan," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya