SURABAYA - Rencana beroperasinya Rumah Sakit Siloam (RS Siloam) khusus penanganan Covid-19 di Mal Cito Surabaya, mendapat banyak sorotan.
Salah satu yang mengkritisi RS Siloam khusus Covid-19 itu adalah DPRD Surabaya. Jika sebelumnya Komisi A telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RS Siloam, kini Komisi C juga turut menyoroti polemik yang sedang hangat diperbincangkan tersebut.
Ketua Komisi C, Baktiono mengatakan, pembangunan RS Siloam ini berada di tengah-tengah warga masyarakat penghuni apartemen Mal Cito.
"Permasalahannya, Siloam mengoperasikan rumah sakit khusus Covid-19 di Surabaya, adalah bangunan yang sudah ada ditengah-tengah warga masyarakat apartemen Cito Mall, yang sudah menghuni apartemen dan melakukan transaksi perdagangan di Cito Mall. Ini jelas tidak diperbolehkan," ujar Baktiono, Senin (8/2/2021).
Baktiono menegaskan, jika Siloam ingin membangun rumah sakit khusus Covid-19 sebaiknya membangun ditempat yang baru, bukan di Mal Cito.
Menurut politisi PDIP ini, masih banyak lahan kosong di Surabaya yang bisa dibangun rumah sakit oleh RS Siloam sebagai anak perusahaan Lippo Group.
"Atau Lippo Group bisa akuisisi rumah sakit yang tidak operasional lagi seperti Internasional Hospital di daerah PTC Surabaya Barat sana. Jadi kami minta sebaiknya Siloam cari lahan baru saja, jangan di Cito Mal," tegasnya.
Diketahui, rencana beroperasinya RS Siloam khusus Covid-19 sudah mendapat penolakan keras dari penghuni dan tenant Mal Cito Surabaya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi