SUARA INDONESIA SURABAYA

Warga Rungkut Kidul Surabaya Mengeluh Adanya Limbah Debu yang Diduga dari Kawasan PT SIER

Lukman Hadi - 10 February 2021 | 18:02 - Dibaca 2.45k kali
Peristiwa Daerah Warga Rungkut Kidul Surabaya Mengeluh Adanya Limbah Debu yang Diduga dari Kawasan PT SIER
Foto: Warga Rungkut Kidul Surabaya mendatangi PT Smart tbk di Kawasan PT SIER, Rungkut, Surabaya.

SURABAYA - Sudah hampir tiga pekan warga Rungkut Kidul Surabaya merasakan dampak limbah debu yang diduga berasal dari PT Smart tbk, yang berada di kawasan PT SIER, Rungkut, Surabaya.

Karena hal itu, warga yang mengeluh atas limbah debu melakukan mediasi bersama DPRD Surabaya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Satpol PP di PT Smart tbk, Rungkut, Surabaya, Selasa (9/2/2021) kemarin.

Salah seorang warga, Ali Saifulloh mengatakan, dampak limbah debu ini juga mengganggu aktivitas ibadah di salah satu masjid sekitar.

"Terutama limbah debu batu bara ini berdampak di Masjid Al - Mustofa. Selain masjid kotor, jemaah masjid terganggu kesehatannya, otomatis mengganggu kekhusukan para jemaah melakukan aktivitas ibadah di masjid tersebut," tuturnya.

Mewakili warga Rungkut Kidul, ia meminta kepada perusahan-perusahan untuk mempertanggungjawabkan dugaan dampak limbah debu tersebut.

"Misalkan bagi warga yang terdampak kesehatan bagaimana tanggungjawabnya, supaya warga bisa sehat kembali," tuturnya.

Anggota DPRD Surabaya, Arif Fathoni yang menerima laporan warga mengatakan, juga ada dugaan empat perusahaan yang aktivitasnya memberikan dampak yang sama. 

"Sudah ada perusahaan yang diduga bahwa menyebabkan limbah debu tersebut. Tapi dugaan sebelumnya ada empat perusahaan yang melakukan hal yang sama," ungkap Fathoni.

Soal gangguan kesehatan warga dan mengganggu aktivitas masjid, Anggota Komisi A ini meminta PT SIER segera mengatasi hal itu.

"Saya meminta kepada PT SIER untuk secepatnya melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga Rungkut Kidul, sehingga kesehatannya terjamin," tegasnya. 

Sementara itu, perwakilan PT SIER, Teguh menyebutkan secara teknis sudah ada tenaga untuk melakukan monitoring setiap hari.

"Memang aktivitas produksi ada pabrik yang menggunakan cerobong yang menghasilkan debu. Memang tidak hanya PT Smart, tapi ada beberapa pabrik lain yang diduga," terangnya.

Ia mengaku, pihaknya sudah meminta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan penelitian terkait limbah debu agar diketahui kejelasannya. 

"Dalam waktu dekat, dari ITS akan presentasi membuktikan produksi debu ini dari material apa saja dan berasal dari perusahaan mana saja. Tunggu saja dari pembuktian hasil laboratorium dari ITS," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya