SURABAYA - Kebocoran pipa PDAM Surya Sembada di wilayah Karang Pilang, Surabaya, membawa dampak besar terhadap warga Puri Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.
Warga Puri Lidah Kulon mengeluhkan air yang tidak mengalir beberapa hari terkahir sejak bocornya pipa PDAM pada Senin (1/2/2021) lalu.
Seorang warga bernama Kuswati mengatakan, sudah empat hari dirinya terpaksa harus membeli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Oleh karena itu, Kuswati mengaku kecewa atas insiden bocornya pipa PDAM yang tak kunjung rampung perbaikannya.
"Air tidak mengalir sudah empat hari ini. Saya rugi tidak bisa melakukan aktivitas, seperti memasak, mandi, dan mencuci. Saya terpaksa membeli air," katanya kecewa saat diwawancara, Sabtu (13/2/2021).
Warga lainnya, Patola juga merasakan dampak bocornya pipa PDAM ini. Menurutnya, warga di RT 04 dan RT 05 Puri Lidah Kulon sudah mendapat kerugian besar.
"Air mati memang sudah empat hari ini. Kalau malam nyala tapi tidak besar. Bantuan air ini datang mulai tadi pagi untuk RT 4 dan RT 5. Memang ada warga yang terpaksa tidak kebagian air, Tapi nanti akan datang lagi bantuan air bersih kepada warga," jelas Patola yang juga menjabat Ketua LPMK Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya.
Yang lebih ironis lagi adalah Wahyu Tinarti pemilik usaha laundry. Dengan tidak mengalirnya air di kawasan tersebut membawa kerugian bagi usahanya.
"Sehari saja keuntungan saya mencapai 300 ribu, tapi ini air mati. Tinggal di kali kan saja kerugiannya," keluhnya.
Selain Lidah Kulon, ada beberapa wilayah yang juga terdampak atas bocornya pipa PDAM tersebut. Di antaranya Karang Pilang, Balas Klumprik, Kebraon, Bangkingan, Wiyung, Made, Alas Malang, Sawo, Bringin, Kendung, Sendang, Bulu, Langkir, Rejosari, Benowo.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi