SUARA INDONESIA SURABAYA

Bye-bye Whisnu Sakti, Selamat Datang Jembatan Joyoboyo Surabaya

Lukman Hadi - 18 February 2021 | 10:02 - Dibaca 4.08k kali
Peristiwa Daerah Bye-bye Whisnu Sakti, Selamat Datang Jembatan Joyoboyo Surabaya
Foto: Jembatan Joyoboyo Surabaya saat uji kelayakan dari tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

SURABAYA - Whisnu Sakti Buana resmi menyandang status purna tugas setelah masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya berakhir pada Rabu (17/2/2021).

Secara tertulis, Whisnu hanya menjabat wali kota definitif selama 6 (enam) hari saja. Sisanya ia jalani sebagai pelaksana tugas (Plt) dan wakil wali kota. Whisnu sedikit beruntung di ujung masa periode jabatan menggantikan Tri Rismaharini yang lebih memilih menjadi Menteri Sosial (Mensos).

"Bagi saya, pengabdian itu tidak harus dengan jabatan, di mana pun dan kapan pun posisinya, masih terus bisa mengabdi," kata Whisnu saat melakukan serah terima jabatan di Balai Kota Surabaya, Rabu (17/2/2021).

Bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Whisnu, kabar Jembatan Joyoboyo juga menarik perhatian. Jembatan peninggalan era kepemimpinan Risma ini menghabiskan anggaran senilai Rp 39 miliar.

Whisnu yang menggantikan posisi Risma (saat itu Whisnu masih Plt wali kota) digadang-gadang bakal meresmikan Jembatan Joyoboyo. Namun hal itu tidak dapat terealisasi.

Target awal peresmian Jembatan Joyoboyo harusnya pada Desember 2020 lalu, tapi karena belum mendapat uji kelayakan dari Institusi Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, maka ditunda hingga Maret 2021 mendatang.

"Diperkirakan tidak mungkin selesai pada bulan Desember 2020. Yang disampaikan oleh kontraktor atau rekanan, dia akan menyelesaikan pada Maret 2021," ujar Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono saat rapat hearing bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBMP), Senin tahun lalu (28/12/2020).

Terbaru ini, tim dari ITS sudah mengeluarkan hasil uji kelayakan dan hasilnya Jembatan Joyoboyo dinyatakan sudah layak. Hal itu diuji melalui dua truk besar dengan masing-masing muatan (bobot) 50 ton melintasi Jembatan Joyoboyo.

"Jadi jembatan ini sudah memiliki kemampuan layanan ketika menerima beban kendaraan atau beban yang lewat," ungkap Pakar Teknik Sipil ITS Prof Dr Ir Putu Raka, Rabu (17/2/2021) kemarin.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan, defleksinya itu sudah memenuhi standar sehingga dipastikan jembatan kuat menahan beban. Namun tetap saja perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Surabaya, Erna Purnawati menegaskan, pembangunan fisik Jembatan Joyoboyo sudah rampung 100 persen. Hanya tinggal menunggu kelengkapan administrasi.

"Karena itu salah satu persyaratan harus diperiksa inspektorat dahulu. Untuk kekuatan bebannya oleh pakar dari ITS," ucap Erna.

Selain Jembatan Joyoboyo, ada juga beberapa bangunan (proyek) yang tidak jadi diresmikan oleh Whisnu karena sesuatu hal. Di antaranya ialah Jembatan Joyoboyo, Museum Olahraga dan basement Alun-alun Surabaya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya