SURABAYA - Pemkot Surabaya harus memikirkan ulang rencana pembukaan sekolah tatap muka.
Pasalnya Kota Pahlawan itu kali ini kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Pemkot Surabaya perlu mempertimbangkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli mendatang yang memungkinkan bakal ditunda kembali.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi belum bisa mengambil keputusan yang bisa membahayakan keselamatan nyawa siswa-siswi.
"Kalau kondisi tetap naik dan itu membahayakan anak-anak, Insyallah tatap muka juga akan saya batalkan. Tapi ini juga menunggu perkembangan Covid-19 di Kota Surabaya," ujarnya, Selasa (23/06/2021).
Meski begitu, lanjut Eri untuk saat ini sudah ada beberapa sekolah (SD/SMP) yang telah melakukan asesmen sehingga bisa dibuka pada Juli, hanya saja rencana itu bakal batal dilaksanakan.
"Tapi dengan kondisi (kasus Covid 19-red) yang naik seperti ini, tidak bisa dilanjutkan karena tanggung jawab keselamatan anak-anak adalah tanggung jawab saya, maka saya lebih mengutamakan keselamatan anak-anak," terangnya.
Senada dengan Eri, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo menyampaikan, jika zona di beberapa wilayah sudah aman, maka kemungkinan PTM bisa tetap digelar.
"Jadi kami tidak akan gegabah dalam melakukan PTM apabila kondisi Surabaya tidak memungkinkan. Kembali pada zonanya sekarang seperti apa, ketika zonanya merah kami tidak akan pembelajaran tatap muka. Ketika zonanya orange, kuning, akan melakukan sekian persen pembelajaran tatap muka," jelasnya.
Sebagai informasi, selama masa pandemi Covid-19 setahun lebih, pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah di bawah naungan Dispendik Kota Surabaya dihentikan, dan dialihkan pembelajaran secara online.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi