SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony turut bersuara menanggapi kematian anak Gajah di Kebun Binatang Surabaya (KBS) beberapa waktu lalu.
Lantas kematian anak Gajah bernama Dumbo itu hingga kini belum dipublikasi oleh pihak KBS. Hal ini menaruh pertanyaan tersendiri bagi Politisi Gerindra tersebut.
Thony mengatakan secara blak-blakan bahwa seakan ada unsur kesengajaan dalam menutupi kematian Dumbo.
"Artinya ada unsur kesengajaan dari manajemen atas sakitnya dumbo yang berujung kematian, ini suatu hal yang sangat fatal menurut kami," kata Thony.
Menurutnya, binatang appendix I seperti Gajah membutuhkan perlakuan yang tidak bisa disamakan dengan binatang lainnya. Bahkan pemindahan binatang appendix I juga membutuhkan izin Presiden.
"Ketika ada appendix I sakit, mestinya ada laporan, yang mana ini tidak dilakukan. Informasi yang beredar, dumbo sakit tidak dilaporkan, dumbo mati juga tidak dilaporkan, bahkan Bawas juga tidak mendengar dan setelah dumbo sakit BKSDA melakukan peninjauan juga tidak disampaikan," jelasnya.
Oleh sebab itu, agar kecurigaan ini tidak semakin meluas dan dapat segera diselesaikan, ia mendesak Komisi segera memanggil pihak KBS dalam agenda rapat hearing terkait penyebab kematian Dumbo.
"Kita minta agar secepatnya, kalau bisa minggu ini Komisi melakukan hearing terhadap kematian dumbo," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan wali kota agar bisa lebih memberikan atensi terhadap manajemen KBS.
"Kami hanya minta kepada wali kota punya atensi besar terhadap KBS, dan melakukan pembenahan terhadap manajemennya, mulai direkturnya sampai ke bawah untuk dilengkapi," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi