SURABAYA - Komisi B DPRD Surabaya mendorong pemerintah kota (pemkot) supaya bisa memanfaatkan lahan bekas tanah kas desa (BTKD) menjadi aktivitas pertanian yang begitu maksimal.
Pemkot dirasa masih belum mampu memanfaatkan BKTD yang menjadi aset pemkot sebagai lahan pertanian.
Ketua Komisi B, Luthfiyah menyarankan agar pemkot membuat metode penanaman secara baik, serta melakukan inovasi dengan menanami berbagai jenis sayuran.
"Kami melihat ada tanaman jagung, terong dan sayuran. Ini kan biasa dilakukan oleh para petani. Harusnya pemilihan tanaman itu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sehingga, nanti bisa ditiru oleh masyarakat. Kalau sayuran seperti itu sudah biasa," kata Lutfhiyah saat mengunjungi lahan pertanian di Kecamatan Jambangan, Senin (07/03/2022).
Politisi perempuan Fraksi Gerindra Surabaya ini juga menuturkan bahwa harus ada edukasi diberikan kepada masyarakat menangani bagaimana menanam komoditi tani yang membuahkan hasil.
"Dinas ketahanan pangan itu harus bisa menjadi inovator sehingga masyarakat nantinya bisa meniru," ungkapnya.
Ia menambahkan, sebagai langkah optimalisasi tersebut juga harus dilakukan di atas lahan yang sangat luas, sehingga manfaatnya juga bisa dirasakan secara besar.
Saya juga belum melihat pemanfaatan lahan pertanian yang dilakukan di atas tanah BTKD dengan skala yang luas. Kalau itu bisa dilakukan pasti memiliki manfaat yang besar," tuturnya.
Komisi B mencoba membantu dengan cara pendataan aset milik pemkot dengan ukuran yang luas untuk bisa dijadikan lahan pertanian.
"Dalam waktu dekat kita berencana akan mengundang organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengurusi aset, kita ingin tahu aset-aset mana saja yang besar dan nantinya saya berharap itu bisa dimanfaatkan," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi