SURABAYA - Anggota DPRD Surabaya, Camelia Habiba merasa prihatin masih banyak di Surabaya belum memiliki fasilitas sekolah setingkat SMP. Setidaknya sekitar 25 kelurahan.
"Iya sangat tragis, ternyata beberapa kelurahan yang hampir di 25 kelurahan ini tidak mempunyai fasilitas pendidikan berupa SMP negeri," ujar Habiba, Jumat (1/7/2022) kemarin.
Karena hal tersebut, politisi PKB ini mengkhawatirkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini masih terjadi kekacauan. Meskipun bersifat dugaan, tetap saja ia merasa mencemaskan persoalan itu.
"PPDB tahun ini masih tetap kacau seperti di tahun sebelumnya. Sehingga masyarakat terpaksa harus melalui calo dengan mengeluarkan kocek (ongkos/biaya, red) yang tidak sedikit, agar bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri," kata dia.
Menurutnya, setiap tahun ajaran baru selalu menjadi persoalan bagi masyarakat yang hendak memasukkan anaknya ke sekolah negeri.
"Kasihan masyarakat Surabaya yang selalu kebingungan dan resah dengan harapan ingin memasukan anaknya ke sekolah negeri setingkat SMP, namun kenyataannya hampir sebanyak 25 kelurahan di seluruh kota Surabaya masih tidak memiliki fasilitas pendidikan sekolah negeri," ucapnya.
Ia pun berharap, Pemkot Surabaya untuk segera melakukan merger, atau kerja sama dengan sekolah swasta.
"Ini catatan bagi saya kepada Pemkot Surabaya. Jika pemerintah belum mampu membangun sekolah negeri, seharusnya bisa merger atau kerja sama dengan pihak sekolah swasta," harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi