SURABAYA - PBNU melantik kepengurusan baru PCNU Surabaya dengan harapan dapat menyelesaikan gejolak NU di Kota Pahlawan.
Nampaknya, harapan itu sedikit diuji oleh pernyataan Wakil Ketua PWNU Jatim Abdussalam Shohib (Gus Salam) yang terkesan kurang 'setuju' pelantikan PCNU Surabaya
Sekretaris PCNU Surabaya, Masduki Toha merespon pernyataan tersebut, dengan mengedepankan sebagaimana perilaku warga Nahdliyin.
"Gus Salam harusnya bertanya dulu, tabayun, apa yang sebenarnya terjadi, jangan asal protes. Saya malah bertanya, punya agenda apa kira-kira beliau ini," ujar Masduki, Minggu (23/4/2023).
Ia mengatakan, pelantikan PCNU Surabaya kemarin dilakukan langsung oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar yang merupakan sosok tertinggi dalam organisasi NU.
"Sebagai santri kami sangat tau akhlak. Ini Rais Aam loh yang ngelantik. Jangan sampai malah suul adab," pungkasnya.
Menurut dia, personel PCNU yang dilantik rata-rata juga mereka yang tahu organisasi dan telah lama berkhidmat di NU. Rais Syuriahnya misalnya, begitu juga Katib Syuriahnya dan pengurus lainnya rata-rata adalah mereka yang juga pernah lama mengabdi di PCNU.
"Sebagai Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Gus Salam harusnya hadir di pelantikan. Jangan malah tidak hadir tapi mengkritik," tuturnya.
Ada beberapa alasan kenapa PBNU melakukan pelantikan pengurus baru PCNU Kota Surabaya.
Di antaranya karena PCNU Kota Surabaya yang lama telah habis masa khidmatnya dan tidak menggelar Konferensi sampai batas akhir perpanjangan.
Karena tidak berhasil menggelar konferensi inilah, maka PBNU kemudian menunjuk pengurus baru Peraturan PBNU Nomor 02/XII/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Karateker Kepengurusan Nahdlatul Ulama.
"Struktur, tugas dan wewenang, serta kewajiban dan hak kepengurusan ini sama dengan PCNU hasil permusyawaratan. Bedanya, masa khidmat kepengurusan ini selama satu tahun (bukan 5 tahun). Makanya, strukturnya juga terdapat jajaran Mustasyar dan A'wan," jelasnya.
Untuk diketahui, pelantikan PCNU Kota Surabaya dilakukan langsung Rais Aam juga dihadiri Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar serta Sekretaris PWNU Prof Ach Muzakki.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi